Bulog Diminta Beli Beras Petani Berapapun Harganya

Locoshop.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) untuk segera menyerap beras di petani dengan harga berapapun. Ini dilakukan agar stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang menipis bisa kembali terpenuhi.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, tugas yang diberikan kepasa Perum Bulog sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengingat per 19 Oktober 2022, stok CBP hanya mencapai 697.944 ton, jauh dari total stok aman pemerintah untuk akhir 2022 di angka 1,2 juta ton.

“Beras memang pada ratas (rapat terbatas) ditugaskan oleh Presiden agar Perum Bulog segera membeli panen dari petani dengan harga berapapun, tetapi jualnya sesuai dengan harga Bulog itu Rp 9.000 per kilogram,” ujarnya kepada awak media, Kamis (27/10).

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyiapkan sejumlah langkah untuk meningkatkan serapan gabah Perum Bulog. Upaya tersebut dalam rangka penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebagai instrumen untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga beras.

Pernyataan ini disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi usai mengikuti Rapat Koodinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Perekonomian bersama Bapak Menko Perekonomian serta Dirut Bulog, pada Jumat (7/10). Dalam pertemuan itu kemudian disepakati untuk meningkatkan serapan dan cadangan beras Bulog sampai dengan 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.

“Intinya disepakati pengadaan gabah atau beras untuk CBP sebesar 1,2 juta ton sampai dengan Desember 2022,” kata Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (9/10).

Ia mengatakan, untuk mengamankan stok beras 1,2 juta ton sampai akhir Desember 2022, diperlukan penyerapan minimal 948 ribu ton. Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan ketersediaan CBP Bulog saat ini dibandingkan dengan rencana realisasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).

Arief merinci, jumlah CBP yang dikelola Bulog sampai akhir September lalu sekitar 793 ribu ton. Sedangkan rencana pengeluaran untuk KPSH reguler, golongan anggaran, dan antisipasi bencana sampai dengan akhir Desember 2022 sebesar 541 ribu ton.

“Sehingga kita butuh serapan sebanyak 948 ribu ton. Momentum panen September-Oktober ini merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan stok Bulog,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan, upaya menjamin ketersediaan beras ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang mengatakan bahwa meskipun stok beras sudah aman, Indonesia harus tetap hati-hati karena saat ini beberapa negara menghadapi kesulitan pangan.

Upaya terdekat yang akan dilakukan, pihaknya akan menggenjot penyerapan Bulog di wilayah yang menjadi sentra produksi beras nasional, salah satunya di provinsi Sulawesi Selatan. “Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi menjadi sumber beras yang dapat diserap Bulog. Hal tersebut tentunya setelah menghitung angka produksi dan harga fleksibilitas serapan di lokasi tersebut,” lanjutnya.

Berdasarkan data luas panen gabah atau beras periode September-Oktober 2022, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi produksi sekitar 800 ribu ton beras pada periode panen September-Oktober 2022. Sedangkan, potensi produksi beras di seluruh Indonesia pada periode panen yang sama tercatat sekitar 1,4 juta ton.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri



Sumber: www.jawapos.com

Related posts