Harga Minyak Mentah Dunia Naik Imbas Kekhawatiran Resesi yang Mereda

Harga Minyak Mentah Dunia Naik Imbas Kekhawatiran Resesi yang Mereda

Locoshop.co.id – Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis (27/10). Kenaikan tersebut memperpanjang reli dari hari sebelumnya yang melonjak naik hampir 3 persen.

Mengutip Reuters, kenaikan harga minyak mentah dunia didorong oleh ekspor minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang mencapai rekor. Selain itu, karena kekhawatiran resesi yang mereda di tengah lesunya permintaan di Tiongkok.

Tercatat, pada Kamis (27/10) harga minyak mentah Brent ditutup naik 1,3 persen atau USD 1,27 menjadi USD 96.96 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,3 persen atau USD 1,17 menjadi USD 89,08 per barel.

Berdasarkan proyeksinya, bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) bisa mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga. Mengacu data Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 2,6 persen secara tahunan pada kuartal III/2022.

Angka PDB tersebut lebih tinggi dari survei para ekonom yang memperkirakan kenaikan PDB kuartal III-2022 hanya 2,3 persen. “Harga minyak mentah reli setelah ekonomi AS bangkit kembali pada kuartal terakhir (III/2022),” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Sementara itu, kekhwatiran soal permintaan Tiongkok membatasi reli. Sejumlah investor global bahkan melepas aset Tiongkok pada awal pekan ini karena ekonomi konsumen energi terbesar dunia dilanda kebijakan nol-Covid, krisis properti, dan turunnya kepercayaan pasar.

“Kebijakan bahwa ekonomi Tiongkok yang kacau dapat berlanjut di bawah kekuatan Presiden Xi Jinping yang tumbuh membebani sentimen,” kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum penelitian di Nissan Securities.

Sebagai catatan, minyak mentah dunia melobjak pada awal tahun ini setelah Rusia menginvasi Ukraina. Brent tercatat mendekati level tertinggi sepanjang masa di USD 147 per barel pada Maret lalu.

Kemudian, minyak merosot di tengah kekhawatiran resesi ekonomi. Adapun kini harga kembali naik seiring meredanya kekhawatir tersebut.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri



Sumber: www.jawapos.com

Related posts