Imbas Ekspor AS Tembus Rekor Tinggi, Harga Minyak Mentah Dunia Naik 3%

Imbas Ekspor AS Tembus Rekor Tinggi, Harga Minyak Mentah Dunia Naik 3%

Locoshop.co.id – Harga perdagangan minyak mentah dunia pada Rabu (26/10) melonjak hampir 3 persen. Hal ini didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar hingga Amerika Serikat (AS) yang melakukan ekspor minyak mentah.

Mengutip Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik 2,3 persen atau USD 2.17 menjadi USD 95.69 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3 persen atau USD 2,59 menjadi USD 87,91 per barel.

Read More

Kenaikan harga minyak mentah dunia secara kuat didukung oleh eskpor minyak AS yang menembus rekor. Ini terjadi lantaran penyulingan di AS beroperasi lebih pesat dari biasanya untuk sepanjang tahun 2022.

Sedangkan pelemahan dolar AS membuat minyak jadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain pada hari Rabu. Disebabkan oleh kekuatan greenback AS daripada mata uang asing utama lainnya imbas Federal Reserve AS yang menaikan suku bunga lebih agresif.

Stok minyak mentah AS naik 2,6 juta barel pada pekan lalu. Bahkan, menurut data mingguan pemerintah jumlah tersebut lebih rendah dari angka industri yang menunjukkan peningkatan sebanyak 4,5 juta barel.

Adapun rekor ekspor yang dilakukan AS, yakni mencapai 5,1 juta barel per hari. Jumlah tersebut tercatat terbesar hingga menjatuhkan impor minyak mentah AS ke level terendah dalam sejarah.

“Secara keseluruhan pasar ekspor merupakan sentimen bullish meskipun ada peningkatan persediaan minyak mentah komersial berukuran sedang,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.

Para investor kemudian mengaitkan lonjakan ekspor AS dengan spread WTI dan Brent yang melebar hingga USD 8 per barel pada perdagangan Rabu. Meski demikian, tingkat penyulingan AS tetap stabil sekitar 89 persen walaupun jumlah itu tercatat tinggi sepanjang tahun 2018.

Sebelumnya, organisasi negara pengekspor minyak atau OPEC+ sepakat dengan pemangkasan target produksi minyak sebesar 2 juta barel per hari. Analis minyak menyebut, pasokan diprediksi akan makin ketat dalam beberapa bulan mendatang.

Analis menyebut langkah itu perlu diantisipasi karena Eropa juga diperkirakan bakal melarang impor minyak dari Rusia pada bulan depan. Selain itu juga akan membatasi pengiriman minyak Rusia dari industri asuransi pengiriman global.

Larangan itu dapat memperketat pasar pengiriman dunia serta meningkatkan harga minyak. Banyak analis percaya, Rusia akan dapat menghindari langkah-langkah tersebut, tetapi itu masih dapat menyebabkan Moskow menutup antara 1 hingga 2 juta barrel produksi harian, di mana hal itu juga bisa memukul pasar penyulingan.

“Hingga 2024 kami percaya harga minyak akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan kapal tanker yang bersedia mengangkut minyak Rusia daripada fundamental pasokan ke permintaan global, ini menjaga harga minyak tetap tinggi,” tulis analis JP Morgan.

Editor : Banu Adikara

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri



Sumber: www.jawapos.com

Related posts