Locoshop.co.id – Melalui terobosan Merdeka Belajar, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makariem optimistis vokasi industri fesyen bakal bangkit. Peningkatan mutu pembelajaran dan SDM bakal jadi prioritas.
Nadiem mengatakam, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan terus memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi. Khususnya, melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.
“Tentunya kita ingin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain,” tutur Nadiem dikutip Senin (24/10).
Nadiem memaparkan, saat ini terdapat 1.130 sekolah menengah kejuruan (SMK) dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana. Beberapa di antaranya bahkan telah menjalin kerja sama dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak.
Untuk itu, ia pun kembali mendorong penguatan kerja sama dengan para mitra. Bukan hanya kerja sama yang sudah terjalin, namun juga membuka peluang terciptanya ruang-ruang kolaborasi baru guna mendorong lahirnya karya vokasi di bidang fesyen yang menarik perhatian dunia. Dengan kolaborasi ini, ia meyakini fesyen muslim Tanah Air akan semakin maju.
“Hadirnya karya-karya satuan pendidikan vokasi di JMFW menunjukkan kepada kita semua bahwa SDM vokasi Indonesia memiliki profesionalitas dan kapasitas untuk bersaing di industri dunia, khususnya industri fesyen muslim,” paparnya.
Festival Mahakarya Vokasi Adibusana pada gelaran JMFW tahun ini tidak hanya menampilkan produk-produk ternama yang dibuat para desainer besar Indonesia, tetapi juga karya-karya apik dari satuan pendidikan vokasi.
Dalam mempersiapkan festival ini, Kemendikbudristek telah melakukan seleksi ketat atas rancangan yang diajukan oleh satuan pendidikan vokasi. Pelibatan pakar dari dunia akademik dan para pelaku industri fesyen dilakukan untuk mengkurasi karya agar sesuai dengan budaya profesionalitas kuratorial di bidang industri kreatif.
“Melalui proses seleksi tersebut, terpilih 60 looks karya peserta didik dan pendidik dari 10 satuan pendidikan vokasi,” imbuh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati.
Sepuluh satuan pendidikan tersebut terdiri SMKN 3 Malang, SMKN 7 Malang, SMKN 1 Buduran, SMKN 3 Blitar, SMK NU Banat Kudus, dan SMK Syubbanm bul Wathon. Kemudian, Politeknik Negeri Media Kreatif, ISWI Jakarta, ISI Denpasar, dan Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Untuk menunjukkan dukungannya, Kiki pun ikut tampil di catwalk. Membawakan koleksi rancangan SMK NU Banat Kudus, Kiki tampil gemilang bersama Sesjen Kemendikbudristek Suharti. Hingga turut mendapat tepuk tangan meriah oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Sumber: www.jawapos.com